Kampus UIN SUKA Berpuisi
Pada hari Selasa, tepatnya 7 Maret
Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga mengadakan "KAMPUS UIN SUKA
BERPUISI". Acara ini diselenggarakan di Perpustakaann UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta yang bekerjasama dengan Forum Mari Membaca Puisi Indonesia (MMPI),
acara ini diselenggarakan juga dalam rangka launching buku puisi "Ombak
Negeri Legenda" karya Aly D Musyrifa. Acara ini dimeriahkan oleh Farid
Mustova, Teater Eska UIN SUKA, Merlis dan didukung oleh Merlisto Music Studio,
RH Lighting, KBTE, Andre Sound System dengan Ibu Labibah Zain selaku Kepala
Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga.
Acara ini, dimulai dari pukul 08.30 WIB dibuka
dengan hiburan dari Teater Eska membawakan dua lagu yang merupakan aransemen
dari puisi bapak Aly D Musyrifa. Kemudian barulah puisi-puisi karya Aly D Musyrifa
mulai dibacakan.
1.
Puisi yang
pertama dibawakan oleh Prof. Dr. Syihabuddin Qolyubi selaku akademisi Faklutas
Adab dan Ilmu Budaya yang membawakan puisi berjudul “Tak Ada Tempat Terakir”.
2.
Puisi yang kedua
dibawakan oleh Dr Fathorrahaman Ghufron selaku Akademisi Fakultas Syariah dan
Hukum dan Kolomnis yang membawakan puisi berjudul “Bunga yang dulu Kau Petik”.
3.
Puisi yang
ketiga dibawakan oleh Dr. Fadhil Yani A. selaku akademisi dan pimpinan PONPES
Ciamis yang membawakan dua buah puisi, yang pertama berjudul “Qobla Dumu’a yang
dibawakan dengan menggunakan bahasa Arab yang kedua puisinya dibawakan dengan
improvisasi gitar dengan menggunakan bahasa Indonesia.
4.
Puisi yang
keempat dibawakan oleh Zakky Akhfash Ramadlani yang merupakan siswa SD AL
Baitul Amin Jember dan merupakan anak dari Rektor IAIN Jember, Zakky membawakan
puisi berjudul “Kalander”.
5.
Puisi yang
kelima dibawakan oleh Hj Sitoresmi Prabuningrat yang merupakan Aktris yang
membintangi Talak tiga, Keluargaa Cemara, dan karya lainnya yang membawakan
puisi berjudul “Rumahku”
6.
Puisi yang
keenam dibawakan oleh Drs. Imam Ma’ruf selaku anggota DPRD JATIM yang
membawakan puisi berjudul “Ombak Kekasih ke 5”
7.
Puisi yang
ketujuh dibawakan oleh Bapak Farid Mustova yang membawakan puisi berjudul “Burung-Burung
Di Tiangduka” yang dibawakan dalam dua aransemen dan ditampilkan dengan
aransemen musik yang mengagumkan.
8.
Puisi yang
kedelapan dibawakan oleh Dra Ida Nur’aini Hadna, M.Pd selaku Pustakawan UIN
Sunan Kalijaga yang membawakan puisi berjudul “Sepeda”.
9.
Puisi yang
kesembilan dibawakan oleh Prof. Dr. Babun Suharto selaku Rektor IAIN Jember
yang membawakan puisi berjudul “Aku Tak Pernah Tua”.
10. Puisi yang kesepuluh dibawakan oleh Widyastuti
Kartini, S.Sos selaku Pustakawan UIN Sunan Kalijaga yang membawakn puisi
berjudul “Kutampung Cahaya Pagi”.
11. Puisi yang kesebelas dibawakan oleh Nana Ernawati
selaku sastrawan yang sudah banyak menghasilkan buku-buku sastra, dalam
penampilan membawakan puisi Ibu Nana berduet dengan Iqbal Saputra yang
merupakan komponis biola yang membawakn lagu berjudul “Kuingin dalam Sajakku”.
12. Puisi yang keduabelas dibawakan oleh Dr Abdur Rozaki
selaku Peneliti IRE yang membawakan puisi berjudul “Telah Kuhentikan Pesta
Sebelum Senang”.
13. Puisi yang ketigabelas dibawakan oleh Dr. KH Malik
Madany selaku Kyai dan Akademisi yang membawakan puisi berjudul “Lelaki Ziarah”.
Setelah ketigabelas penampilan puisi, diakhir acara Bapak
Aly D Musyrifa juga melakukan pembacaan puisi karya dari buku “Ombak Negeri
Legeenda” yang ditemani oleh Kakak Merlis selaku musisi. Tetapi sebelum bapak Aly
D Musyrifa membacakan puisinya, acara pembacaan puisi oleh ketigabelas pembaca
diakhiri dengan komentator yang seharusnya dibawakan oleh Prof. Dr. Taufiq
Dardiri tetapi karena beliau sedang sakit maka digantikan oleh Ibu Aning. Acara
“Kampus UIN SUKA Berpuisi” ini selesai pada pukul 11.30 WIB berakhir denga
tepuk tangan riuh dari para penonton.
1.1 Penampilan Teater Eska
1.2 Para Penonton
1.3 Komentar oleh bu Aning
1.4 Penampilan bapak Aly dan Merlis
Bagi
teman-teman yang belum sempat menyaksikan ”Kampus UIN SUKA Berpuisi” kalian
bisa menyaksikannya pada hari Kamis pukul 20.00 WIB di PRO 2 RRI Yogyakarta
atau bisa juga melalui 102,5 FM.
#PerpustakaanUINSUKA
#MMPI
#OmbakNegeriLegenda
Komentar
Posting Komentar